OPEN ACCESS PEER-REVIEWED | RESEARCH ARTICLE

Main Article Content

Authors

Hasnidar Hasnidar
Andi Tamsil
Hasrun Hasrun
Andi Muhammad Akram

Abstract

The high exploitation pressure and decreasing environmental conditions of Lake Tempe due to pollution, sedimentation, growth of aquatic weeds, and the presence of invasive alien fish, namely suckermouth catfish, are thought to have harmed one of the native fish, namely climbing perch (Anabas testudineus). The research aims to analyze the reproductive biology of climbing perch. Fish were caught using gill nets from January to April 2021. The total length of the fish was measured using a caliper (cm), and the weight (g) was measured using an analytical balance. Fish gonads were preserved in a 4% formalin solution. Fish fecundity was calculated based on the gravimetric method. The length distribution of male and female fish was 7.5 - 15.5 and 7.5 - 17.5 cm, respectively. The maximum climbing perch caught was 17.5 cm smaller than the maximum length ever caught, which was 35.0 cm, and the average size was 9.56 cm smaller than the average length of climbing perch, which was 12.5 cm. The ratio of male and female fish as a whole was 1.1: 0.9 or 53%: 47%, while the sex ratio of males and females in spawning was 38%: 62%. Climbing perch is polygamous, i.e., male fish have several partners in one spawning season. The spawning season lasted throughout the research period, with the spawning season's peak in February with a total spawner pattern. Fecundity ranged from 253-10,237 eggs with an average value of 2,571 eggs, and the relationship between length and weight with fecundity was very strong. The growth pattern of male and female fish was negative allometric.


Abstrak


Tekanan eksploitasi yang tinggi dan kondisi lingkungan Danau Tempe yang semakin menurun akibat pencemaran, sedimentasi, pertumbuhan gulma air, dan hadirnya ikan asing invasif, yaitu ikan sapu-sapu, diduga telah memberikan pengaruh buruk terhadap salah satu ikan asli yaitu ikan betok (Anabas testudineus). Penelitian bertujuan untuk menganalisis kondisi biologi reproduksi ikan betok. Ikan sampel ditangkap menggunakan jaring insang dari Januari-April 2021. Panjang total ikan diukur dengan jangka sorong (cm) dan bobot ditimbang (g) dengan timbangan analitik. Gonad ikan diawetkan dalam larutan formalin 4%. Fekunditas ikan dihitung berdasarkan metode gravimetrik. Sebaran ukuran panjang ikan jantan dan betina masing-masing 7,5 - 15,5 dan 7,5 - 17,5 cm. Panjang maksimum ikan betok yang tertangkap yaitu 17,5 cm lebih kecil dari panjang maksimum yang pernah tertangkap yaitu 35,0 cm, dan panjang rata-rata yaitu 9,56 cm lebih kecil dari panjang rata-rata ikan betok yaitu 12,5 cm. Nisbah ikan jantan dan betina secara keseluruhan sebesar 1,1 : 0,9 atau 53% : 47%; sedangkan nisbah kelamin jantan dan betina dalam pemijahan yaitu 38% : 62%. Ikan betok bersifat poligami yakni ikan jantan memiliki beberapa pasangan dalam satu musim pemijahan. Musim pemijahan berlangsung sepanjang bulan penelitian dengan puncak musim pemijahan pada Februari dengan pola pemijah serentak. Fekunditas berkisar antara 253- 10.237 telur dengan nilai rata-rata 2.571 telur. Hubungan panjang dan bobot dengan fekunditas sangat kuat.Pola pertumbuhan ikan jantan dan betina adalah allometrik negatif.

Keywords:
Climbing perch; Lake Tempe; spawning; total spawner;

Downloads article

Download data is not yet available.

Article Details

References

Ahmadi 2019. Morphometric characteristic and growth patterns of climbing perch (Anabas testudineus) from Sungai Batang River, Indonesia. International Journal of Hydrology, 3(4): 270-277.

Agustinus F & Minggawati I. 2019. Pertumbuhan ikan betok (Anabas testudineus) yang dipelihara menggunakan hapa di kolam tanah. Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 8(2): 89-92.

Aisyah S, & Nomosatryo S. 2016. Distribusi spasial dan temporal nutrien di Danau Tempe, Sulawesi Selatan. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 1(2): 31–45

Bagenal TB, Tesch FW. 1978. Age and growth. In: Begenal T. (ed.). Methods for assessment of fish production in freshwater. 3rd ed. Handbook No. 3, Blackwell Science Publications, Oxford, pp.101-136.

Bahri S. 2016. Identifikasi sumber pencemar nitrogen (N) dan fosfor (P) pada pertumbuhan melimpah tumbuhan air di Danau Tempe, Sulawesi Selatan. Jurnal Sumber Daya Air, 12(2): 159–174.

Britz R, & Cambray JA. 2001. Structure of egg surfaces and attachment organs in anabantoids. Ichthyological Exploration of Freshwaters, 12(3):267-288.

Davidson A. 1975. Fish and Fish Dishes of Laos. Imprimerie Nationale Vientiane.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wajo. 2016. Laporan tahunan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wajo. Kabupaten Wajo.

Dina R, Wahyudewantoro G, & Lukman. 2019. Status jenis iktio fauna Danau Tempe, Sulawesi Selatan. In Setyawan, A.D., Sugiyarto, A. Pitoyo, A. Widiastuti, G. Windarsih, dan Supatmi (Eds). Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 5(2): 251-255.

Dina R, Harsono E, Wahyudewantoro G, Lukman L, Kurniawan R, Waluyo A, Soedarso J, & Widoretno M. 2020. Distribusi ikan pada wilayah genangan berbeda di Danau Tempe, Sulawesi Selatan. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 5(3): 183-197.

Effendie MI. 1979. Metode Biologi Perikaan. Penerbit Yayasan Dewi Sri. Bogor. 110 p.

Effendie MI. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. 163 p.

Ernawati Y, Kamal MM, Pellokila NAY. 2009. Biologi reproduksi ikan betok (Anabas testudineus Bloch, 1792) di Rawa Banjiran Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Jurnal Iktiologi Indonesia, 9(2): 113-127.

Froese R. 2006. Cube law, condition factor and weight–length relationships: history, meta-analysis and recommendations. Journal of Applied Ichthyology, 22: 241-253.

Hasan M, Khanl MMR, & Rahman MA. 2007. Some biological aspects of Thai koi Anabas testudineus (Bloch). Bangladesh Agricultural University, 5(2): 385-392.

Hasrianti, Surianti, Razak MR. 2020. Pengaruh ledakan populasi ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys spp) terhadap produksi hasil tangkapan jaring insang di Perairan Danau Sidenreng. Albacore, 4(1): 13-19.

Hasnidar, Tamsil A, Akram AM, Hidayat T. 2021. Analisis kimia ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis Castelnau 1855) dari Danau Tempe. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 24(1):78-88.

Helmizuryani. 2013. Analisis biologi reproduksi Ikan Betok (Anabas Testudineus) dari Perairan Alami. Fiseries, 2(1):35–39.

Herjayanto M, Carman O, Soelistyowati DT. 2016. Tingkah laku memijah , potensi reproduksi ikan betina, dan optimasi teknik pemijahan ikan pelangi Iriatherina werneri Meinken 1975. Jurnal Iktiologi Indonesia, 16(2):171-183.

Israel DC, & Banzon CP. 1997. Overfishing in the Philipine commercial marine fisheres sector. Philipine Institute for Development Studies. Philipine. 25 p. https://dirp3.pids.gov.ph/ris/dps/pidsdps9701.pdf (diakses 5 Januari 2022).

Jacob PK. 2005. Studies on some aspects of reproduction of female Anabas testudineus (Bloch). Thesis. Department of Marine Biology, Microbiology and Biochemistry Cochin University of Science and Technology Cochin, India, 261 p.

Jennings S, Kaiser MJ, Reynolds JD. 2001. Marine Fisheries Ecology. Blackwell Science, Oxford.

Kumary KSA, & Raj S. 2016. Length-weight relationship and condition of Climbing perch Anabas testudineus Bloch population in Kuttanad, Kerala. International Journal of Advanced Research in Biological Sciences, 3(9): 21-26.

Kuncoro M. 2009, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 3, Erlangga, Jakarta.

Lagler K. 1978. Capture, sampling and examination of fishes. In: Begenal T (Ed.) Methods for Assessing Fish Production in Fresh Waters, Blackwell, Oxford. pp. 7-47.

Marimuthu K, Arumugam J, Jegathambigai R. 2009. Studies on the fecundity of native fish climbing perch (Anabas testudineus, Bloch) in Malaysia. American-Eurasian Journal of Sustainable Agriculture, 3(3): 266-274.

Mawardi R. 2012. Pertumbuhan dan aspek reproduksi ikan betok (Anabas testudineus) dan mujair (Oreochromis mossambicus) di Danau Taliwang, Sumbawa Barat. Tesis. Sekolah Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. 99 hlm.

Mustakim M. 2008. Kajian kebiasaan makanan dan kaitannya dengan aspek reproduksi ikan betok (Anabas testudineus Bloch) pada habitat yang berbeda di lingkungan Danau Melintang Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tesis. Sekolah Pascasarjana IPB.

Nasution SH. 2015. Biodiversitas dan distribusi ikan di Danau Tempe. In Rahardjo MF et al. (Editor). Prosiding Seminar Nasional Ikan ke 8, jilid 1. Masyarakat Iktiologi Indonesia, pp. 381- 392.

Ndobe S, Rusaini, Masyahoro A, Serdiati N, Madinawati and Moore AM. 2019. Meristic characters and length-weight relation of climbing perch (Anabas testudineus) from wetlands in Sigi District, Central Sulawesi, Indonesia. IOP Conference Series: Earth Environmental Science. 370 012001. IOP Publishing, pp:1-8.

Nurdawati S, Fahmi Z, Supriyadi F. 2019. Parameter populasi ikan betok (Anabas testudineus (Bloch, 1792) di Ekosistem perairan banjir Sungai Musi, Lubuk Lampam. Berita Biologi, 18(1):25-35.

Nugraha MFI, Julzarika A, Radjamuddin A, Reflinur, Yunita R, Enggarini W, Novit H. 2019. Studi tanaman air dan ekologi-fisika Danau Tempe, Sulawesi Selatan. Torani: Journal Fisheries Marine Science, 2(2): 105-115.

Pulungan CP, & Amin B. 1990. Hubungan panjang berat ikan betok (Anabas testudineus) dari perairan rawa-rawa sekitar Desa Teratak Buluh, Kabupaten Kampar Riau. Terubuk, 16: 32-40.

Prianto E, Kamal MM, Muchsin I, & Kartamihardja ES. 2014. Biologi reproduksi ikan betok (Anabas testudineus) di Paparan Banjiran Lubuk Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Bawal, (3): 137-146.

Samuel, Makmur S, Masak PRP. 2012. Status trofik dan estimasi potensi produksi ikan di perairan Danau Tempe, Sulawesi Selatan. Bawal, 4(2):121-129.

Sinjal HF, Ibo, & Pangkey H. 2014. Evaluasi kombinasi pakan dan estradiol 17b terhadap pematangan gonad dan kualitas telur ikan lele dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi, 1(1): 24–32.

Steel RGD & Torrie JH. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika (diterjemahkan dari: Principles and Procedures of Statistic, penerjemah: B. Sumantri). PT Gramedia. Jakarta. 748 hlm.

Syafei LS. 2017. Keanekaragaman hayati dan konservasi ikan air tawar. Jurnal Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Indonesia, 11 (1):48-62.

Syafei LS, & Sudinno D. 2018. Ikan asing invasif, tantangan keberlanjutan biodiversitas perairan. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 12(3): 145-161.

Tamsil A, & Hasnidar. 2019. Aspek biologi reproduksi ikan molly, Poecilia latipinna (Lesueur 1821) di tambak Bosowa Kabupaten Maros. Jurnal Iktiologi Indonesia, 19(3): 375-390.

Turyati, Sulistyo I, Setijanto, & Rukayah S. 2017. Aspek biologi reproduksi ikan betok (Anabas testudineus Bloch, 1792) di Waduk Sempor, Kebumen. In Sularso et al. (Ed) Prosiding Seminar Nasional.”Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII. 102-116.

Uddin S, Hasan MH, Iqbal MM, Hossain MA. 2017. Study on the reproductive biology of Vietnamese climbing perch (Anabas testudineus, Bloch). Journal Zoology, 32(1): 001-007.

Wargasasmita S. 2005. Ancaman invasi ikan asing terhadap keanekaragaman ikan asli. Jurnal Iktiologi Indonesia, 5(1):5-10.

Zworykin DD. 2012. Reproduction and spawning behavior of the Climbing Perch Anabas testudineus (Perciformes, Anabantidae) in an Aquarium. Journal of Ichthyology, 52(6): 379–388.