Presiden BWF Poul Erik, Musuh Besar Indonesia Saat Jadi Atlet

PTR | CNN Indonesia
Selasa, 23 Mar 2021 06:54 WIB
Poul Erik Hoyer Larsen adalah salah satu pemain yang mampu mengimbangi barisan pemain-pemain hebat Indonesia di era 90-an.
Poul Erik merupakan salah satu rival kuat pemain Indonesia ketika masih jadi atlet. (AFP/JIMIN LAI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden BWF, Poul Erik Hoyer Larsen meminta maaf pada Presiden Jokowi dan rakyat Indonesia atas insiden tim badminton Indonesia dipaksa mundur dari All England. Berikut profil Poul Erik Hoyer Larsen.

Poul Erik merupakan satu dari segelintir sosok mantan pemain yang menjadi Presiden BWF. Saat masih aktif jadi pemain, Poul Erik merupakan salah satu musuh besar deretan pebulutangkis Indonesia.

Di era 90-an, Indonesia adalah negara yang dominan di nomor tunggal putra. Indonesia punya sederet pemain tunggal putra berkualitas mulai dari Alan Budikusuma, Ardy B. Wiranata, Hermawan Susanto, Joko Suprianto, Hariyanto Arbi, hingga Hendrawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan deret nama-nama terkenal tersebut, Indonesia mampu merebut banyak gelar bergengsi di nomor tunggal putra. Hanya sedikit pemain asing yang mampu menandingi level pemain-pemain hebat Indonesia tersebut. Salah satu pemain yang mampu menandinginya adalah Poul Erik Hoyer Larsen.

World champion Heryanto Arbi of Indonesia returns the shuttle during his semi-final match against Olympic gold medalist Poul-Erik Hoyer-Larsen of Denmark in the Indian Open Grand Prix tournament 15 January at the Indira Gandhi Indoor Stadium in New Delhi. Arbi defeated Hoyer-Larsen 15-4, 12-15, 15-2 to advance to the 16 February final. AFP PHOTO Tekee TANWAR (Photo by TEKEE TANWAR / AFP)Hariyanto Arbi mengalahkan Poul Erik Hoyer Larsen di semifinal Kejuaraan Dunia 1995. (AFP/TEKEE TANWAR)

Poul Erik adalah generasi berikutnya tunggal putra Denmark usai mereka mengandalkan Morten Frost di era 80-an. Meski sudah mulai mencuri perhatian di pertengahan era 80-an, Poul Erik baru benar-benar jadi pemain papan atas di era 90-an.

ADVERTISEMENT

Pada Olimpiade 1992, Poul Erik yang jadi unggulan 5/8 harus mengubur mimpinya di babak perempat final. Poul Erik kalah dari Ardy B. Wiranata. Indonesia sendiri mengakhiri Olimpiade 1992 dengan sukses besar di nomor tunggal putra lewat raihan emas (Alan), perak (Ardy), dan perunggu (Hermawan).

Mimpi Poul Erik untuk jadi juara dunia 1995 juga digagalkan oleh Hariyanto Arbi di babak semifinal. Hariyanto Arbi lalu menyudahi turnamen tersebut dengan status juara dunia usai mengalahkan Park Sung-woo di babak final.

Di ajang Piala Thomas, Poul Erik tidak pernah berhasil membawa Denmark jadi juara. Lapisan pemain Indonesia yang jauh lebih dalam membuat Denmark selalu kesulitan tiap berjumpa Indonesia.

Di final Piala Thomas 1996, Indonesia menang telak atas Denmark dengan skor 5-0. Sedangkan di semifinal Piala Thomas 2000, Indonesia mampu menyingkirkan Denmark dengan kemenangan dramatis 3-2.

Danish Poul-Erik Hoyer-Larsen who defeated fellow Kenneth Jonassen in their semi final match at the Millennium European Badminton Championships, Kelvin Hall, Glasgow, 28 April 2000. Hoyer-Larsen won 15-8, 5-15, 15-8.  (ELECTRONIC IMAGE) AFP PHOTO MARTYN HAYHOW (Photo by Martin HAYHOW / AFP)Poul Erik Hoyer Larsen berhasil memenangkan medali emas Olimpiade Atlanta 1996. ( AFP/MARTIN HAYHOW)

Namun perjalanan Poul Erik tidak selalu berisi kegagalan di tangan Indonesia. Pada Olimpiade 1996, Poul Erik mampu mengakhiri kompetisi tersebut dengan medali emas di tangan.

Di Olimpiade 1996, sejatinya pebulutangkis Indonesia di atas kertas kembali diunggulkan untuk meraih emas. Joko Suprianto jadi unggulan pertama, Hariyanto Arbi berstatus juara dunia 1995, dan Alan Budikusuma adalah juara bertahan.

Namun Joko dan Alan sudah kalah di babak perempat final. Alan kalah di tangan Poul Erik. Di babak semifinal, Hariyanto Arbi yang punya rekor bagus lawan Poul Erik juga tumbang.

Poul Erik melangkah ke final dan memenangkan duel lawan Dong Jiong.

Setelah pensiun jadi pemain, Poul Erik terpilih jadi Presiden BWF pada 2013. Saat itu, Poul Erik unggul atas Justian Suhandinata dari Indonesia.

Poul Erik dan BWF sedang dalam sorotan setelah Indonesia dipaksa mundur dari All England. Skuad Indonesia dianggap masuk 'close contact' tracing NHS setelah satu penumpang pesawat yang sama dengan mereka positif covid-19.

Newly elected president of the Badminton World Federation, Poul-Erik Hoyer Larsen of Denmark, speaks during a press conference in Kuala Lumpur on May 18, 2013. Hoyer Larsen beat out his only rival, Justian Suhandinata of Indonesia, for the post in a morning vote by the group.   AFP PHOTO / MOHD RASFAN (Photo by MOHD RASFAN / AFP)Poul Erik terpilih jadi Presiden BWF pada 2013. (AFP/MOHD RASFAN)

BWF tidak bisa banyak berbuat bahkan permintaan Indonesia untuk menggelar tes ulang pada skuad Indonesia tidak dipenuhi. Indonesia pun dipaksa mundur dari All England karena perintah kewajiban isolasi 10 hari. Saat tiba di Birmingham sendiri, skuad Indonesia sudah dites covid-19 dengan hasil negatif.

Lewat protes keras dan lobi yang dilakukan, Tim badminton Indonesia diperbolehkan pulang pada Minggu (21/3) dan tidak menjalani kewajiban isolasi 10 hari. Saat tes covid-19 sebelum pulang, seluruh skuad Indonesia dinyatakan negatif.

(ptr/nva)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER